"IDENTITAS SEORANG ULTRAS"
Mungkin telah banyak dari kalian semua yang mengenal siapa itu ULTRAS, dan beberapa dari kalian mungkin telah menerapkan Semangat Ultra dalam diri kalian semua, tapi disini saya akan mencoba mendefinisikan lebih dalam lagi SIAPA ITU ULTRAS.? APAKAH ULTRAS SAMA DENGAN IDEOLOGI LAIN.??
Suatu kelompok tifosi dikatakan sebagai kelompok Ultras jika memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan suatu kelompok yang jelas, memiliki identitas, alamat, kepemimpinan, rekrutmen dan peraturan organisasi yang baku.
2. Merupakan pendukung suatu klub, tetapi bukan bagian dari manajemen
klub dan bukan kepanjangan tangan dari manajemen klub. Kelompok ini
bersifat independent dan tidak menerima dana apapun dari klub. Dari
kriteria kedua inilah banyak kalangan ultras yang menolak memasukkan
Irriducibili Juventus sebagai kelompok ultras, karena mereka
diorganisasi oleh serikat buruh pabrik mobil Fiat, keanggotaannya
merupakan buruh dan keluarga buruh Fiat serta menerima dana dan
perlengkapan dukungan dari manajemen klub.
Perlu Diketahui Bahwa ULTRAS SANGAT BERBEDA (TAK SAMA) dengan HOOLIGANS.
karena ada beberapa prinsip dari ULTRAS yang sangat bertolak belakang
dengan HOOLIGANS, berikut ini adalah sedikit Perbedaanya..
HOOLIGAN diambil dari bahasa Inggris yang berarti Berandal atau
Bajingan. Dan dalam konteks ini HOOLIGANS memiliki arti yaitu fans bola
yang brutal ketika tim
bolanya kalah bertanding. HOOLIGAN merupakan stereotip sepakbola dari
INGGRIS. Tapi kemudian menjadi fenomena global karena sebagian besar
dari
HOOLIGAN adalah para backpacker yang telah berpengalaman dalam
bepergian. Mereka sering menonton pertandinganyang beresiko
besar. Banyak dari mereka sering keluar-masuk penjara karena sering
terlibat bentrok fisik. Untuk mengantisipasi adanya kerusuhan,,gaya
berpakaian mereka pun sudah dipersiapkan untuk berkelahi. Mereka jarang
menggunakan pakaian yang sama dengan tim mereka, dan memilih pakaian
asal-asalan agar tak dideteksi oleh polisi. Meski demikian, mereka
tidak menggunakan senjata. Para HOOLIGAN biasanya tidak duduk dalam
satu tempat bersama-sama dalam stadion,,tapi mereka berpencar-pencar.
#DISINI saya senangnya itu BARU LAKI
ULTRAS diambil dari bahasa latin yang berarti "diluar
kebiasaan". Kalangan ULTRAS tidak pernah berhenti menyayikan yel-yel
tim favoritnya selama pertandingan berlangsung. Mereka bahkan rela
berdiri sepanjang pertandingan dan menyalakan gas warna-warni (flare)
untuk mencari perhatian dan gerakan-gerakan seperti mexican move (ombak) yang kadang mereka lakukan adalah hasil
instruksi dari ultras yang sangat kreatif kepada penonton yang
lain. Karakter ULTRAS sangat tempramental, tidak jauh beda dengan
HOOLIGAN ,jika timnya kalah bertanding dan diremehkan. Namun berbeda
dengan HOOLIGAN, tujuan mereka adalah mendukung tim, bukan untuk unjuk
kekuatan lewat fisik. Anggota ultras adalah mereka yang loyal dan setia
tim favoritnya cukup lama.
Perbedaan Prinsip-prinsip Ultras dan Hooliganisme
Secara prinsip, kelompok ultras sangat berbeda dengan kelompok hooligans :
1. Kelompok ultras terikat dalam suatu organisasi yang jelas, kelompok hooligans tidak memiliki suatu organisasi yang jelas.
2. Kelompok ultras bertujuan mendukung klub pujaannya, kelompok hooligan bertujuan menyerang pendukung lawannya.
3. Kelompok ultras bangga dan mengenakan atribut klub dan kelompoknya ke
manapun mereka bepergian, kelompok hooligans tidak akan mengenakan
atribut apapun kecuali di dalam stadion saat pertandingan.
4. Kelompok ultras cenderung berkelompok sehingga memudahkan polisi
mengidentifikasi dan memberikan perlindungan kepada mereka, kelompok
hooligan justru sebaliknya, mereka cenderung berpencar untuk mengelabui
polisi.
Diego Maradona pernah menggambarkan kelompok ultras sebagai, "We don't fight, but we paint the flag," yang artinya: kami tidak bertempur, tapi kami mengibarkan bendera identitas kami.
Prinsip-prinsip yang dianut oleh kelompok ultras dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tidak pernah berhenti bernyanyi dan meneriakkan yell atau chants
dukungan sepanjang pertandingan, apapun hasil pertandingan itu.
2. Tidak pernah duduk sepanjang pertandingan.
3. Menyaksikan sebanyak mungkin pertandingan, baik di home maupun away.
4. Loyalitas penuh pada para pemain dan kesebelasannya, bagaimanapun keadaan dan prestasi klub.
5. Loyalitas penuh pada bagian stadion tempat mereka berkiprah (Curva)
dan kelompok ultras bersaudara (gamellaggio) di klub lain.
Italia sebetulnya relatif bersih dari ulah kelompok ultras yang
bertindak anarkis, sampai saat "nama baik" ultras Italia dicemarkan oleh
kelompok Ultras Roma (pendukung klub AS Roma) yang menikam 3 pendukung
klub Middlesbrough (2006) dan mengeroyok hingga babak-belur 11 pendukung
Manchester United (2007). Satu kerusuhan masif lainnya yang melibatkan kelompok ultras terjadi
pada 12-15 November 2007 ketika Gabriele Sandri, seorang DJ terkenal di
Roma yang menjadi pendukung Lazio meninggal setelah tertembak di bagian
belakang kepalanya oleh polisi pada saat terjadi kerusuhan antara polisi
Roma dan sekelompok suporter anarkis Juventus. Sandri sendiri tidak
terlibat kerusuhan, dia hanya berada di tempat dan waktu yang salah.
Segera saja kematian Sandri menyulut kerusuhan besar di kota Roma ketika
ribuan anggota Irriducibili Lazio menyerbu kantor polisi menuntut
keadilan, Di kota Milano, ribuan ultras Inter juga melakukan hal yang
sama, menyerbu kantor-kantor polisi untuk menunjukkan solidaritasnya.
Selebihnya, ultras bukanlah hooligans. Dengan pengecualian Ultras Roma,
kelompok-kelompok ultras di Italia sama sekali menentang hooliganisme,
dan tidak pernah menjadi pihak pertama yang memulai aksi-aksi kekerasan.
"Jadi dalam segi teori, seorang TIFOSSI, HOOLIGANS, Barabrava atau
lainnya adalah termasuk BERJIWA ULTRAS.. Tapi secara IDEOLOGI, PRINSIP,
dan LIFESTYLE, ULTRAS sendiri BELUM TENTU bagian dari mereka."
LIBERTA PER GLI ULTRAS.!
SUMBER: >> http://farisitem.blogspot.com/2012/05/identitas-seorang-ultras.html#ixzz2vVrDI400
0 komentar:
Posting Komentar